Grosir Baju Murah
 
 
Picture
Batik….. ya Batik…..  Dari tangan seorang wanita tua kau diciptakan dengan penuh kasih sayang…
tanpa mengenal lelah keindahannmu menjadi pujaan semua orang sepanjang masa… corakmu melambangkan kebanggaan dan ekspresi bagi yang mengenakan…

Dari dulu batik sudah merupakan pakaian resmi petinggi-petinggi negara. Mulai dari jaman belanda sampai jaman sekarang. Tak pelak lagi batik menjadi incaran bayak orang, baik wanita mau pun pria, anak-anak bahkan saat ini laptop, gitar, motor, sepatu, jaket juga ada yang bermotif batik. Entah itu karna batik sedang ngetren atau sekedar berekspresi, yang jelas AKU CINTA BATIK….

Batik merupakan kebudayaan Indonesia yang sarat nilai budaya serta memiliki makna dan corak yang beragam di tiap daerah.

Penggunaannya yang dulu terkesan kuno, kini seiring perkembangan zaman telah disulap menjadi produk bernilai di tangan para desainer Indonesia mulai gaun malam yang elegan, seksi, juga mewah, hingga dress kasual yang modis tanpa menghilangkan pakem-pakem yang ada.

World Batik Summit 2011, berlangsung mulai 28 September hingga 2 Oktober 2011, di Jakarta Convention Center. Dalam kesempatan ini, sejumlah pengharagaan juga diberikan kepada pembatik hingga berbagai pihak yang berperan dalam mengembangkan batik sebagai warisan budaya bangsa, yang diakui dunia sebagai Warisan Budaya Tak Benda.

Perancang busana tidak ketinggalan menampilkan batik dalam busana siap pakai berkesan modern, modis, tanpa meninggalkan kekhasan batik. Desainer Indonesia, Chossy Latu membuka peragaan busana dengan koleksi bertema ‘Twilight Garden’.

Sebanyak 10 set pakaian siap pakai bernuansa hitam dan putih, yang menjadi ciri khasnya, ditampilkan.

Batik Pekalongan ditampilkan berbeda dengan sentuhan Chossy. Model busana batik siap pakai karya Chossy berkesan megah, dengan jaket yang elegan.

Tak hanya Chossy yang melirik batik Pekalongan sebagai inspirasi, juga bahan utama pembuatan busananya. Masih dari Indonesia, Sebastian Gunawan juga apik menampilkan busana batik.

Menghadirkan batik Pekalongan yang kaya warna, Sebastian Gunawan mengangkat tema ‘The Nyonya Glam’, menampilkan dress batik berkesan seksi elegan.

Gaun malam one shoulder memberikan kesan modern pada motif batik khas Pekalongan, dengan warna cerah. Sebastian menampilkan tujuh set busana batik khusus untuk kaum hawa.

Perancang, kolektor, pecinta batik dari Jepang, Kaoru juga jatuh hati dengan batik Pekalongan. Namun Kaoru bereksplorasi dengan tak hanya terpaku pada satu jenis batik saja.

Melalui busana batik kasual, masih untuk perempuan, Kaoru menggabungkan motif batik kuno dengan batik modern, perpaduan unsur budaya Jepang dan Indonesia. Selain Pekalongan, Kaoru menampilkan batik tua Madura, Solo, Cirebon, Yogyakarta dan batik motif Hokokai.

Koleksi Parang Kencana dan Danar Hadi memperkaya pilihan koleksi busana batik. Keduanya menampilkan lebih banyak koleksi busana batik untuk pria.

Danar Hadi menampilkan busana pria yang modern, mewah, elegan dengan tetap menonjolkan kharisma batik. Keunikan batik kental menonjol lewat rancangan busana pria Danar Hadi.

Sementara perancang dari China, Lu Kun, menafsirkan batik Danar Hadi dengan versinya sendiri. Mengangkat tema ‘Miss Shanghai’ Lu Kun sukses memukau penikmat batik dan fashion, dengan koleksi terusan panjang yang sederhana namun elegan, menonjolkan kekhasan batik Indonesia.

Lu Kun, salah satu desainer yang dipercaya Paris Hilton untuk merancang busana untuknya, menampilkan delapan set busana siap pakai, menggunakan material batik Indonesia, Danar Hadi.

Selain itu, Malaysia, melalui perancangnya, Deanoor menampilkan dress batik pendek berkesan kasual. Deanoor yang sukses mengibarkan sayap hingga ke Milan, Paris, dan New York, mengangkat batik Madura yang dikombinasikannya dengan batik Parang Kencana.

Di tangan perancang dunia ini, Indonesia memposisikan diri sebagai si empunya ragam motif batik serta berbagai kreasi busana batik yang juga bisa tampil modern, elegan, sarat tradisi.

Peragaan busana yang terbagi menjadi dua sekuen ini juga menampilkan koleksi Carmanita dengan batik klais, Bi dengan batik Madura, batik Bantul, batik Cirebon dikombinasikan dengan batik eyelet motif boneka Rusia matryoshka. Ramli dengan batik prada, dan pagelaran ditutup dengan koleksi kebaya anggun, modern nan elegan dengan kain batik Solo dan Yogyakarta, rancangan Anne Avantie.

Batik kini telah diakui Unesco sebagai The Intangible Cultural Heritage pada 2 Oktober 2009. Kain bermotif ini dinilai sebagai warisan budaya tak benda yang memiliki tradisi dan ekspresi lisan, praktik sosial hingga keahlian dalam bidang kerajinan yang memiliki budaya. [mor]

sumber: inilah.com


 
Picture
KEMENBUDPAR bekerjasama dengan Ikatan Pencinta Batik Nusantara memprakarsai penyelenggaraan kegiatan Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara 2011 pada Bulan September 2011 di Jakarta.

Rangkaian acara pemilihan putra putri batik dimulai dengan pendaftaran peserta mulai tanggal 1 – 29 Agustus 2011, masa karantina tanggal 25 – 27 September 2011 dan diakhiri dengan malam babak final pada tanggal 28 September 2011 di Jakarta yang akan diikuti oleh 14 pasang finalis (putra dan putri).

Persyaratan peserta antara lain :

1. Berwajah dan penampilan menarik, cerdas, ramah, serta berkepribadian Indonesia ;
2. Memiliki pengetahuan dan wawasan luas tentang batik ;
3. Tinggi badan : Putra, min. 170 cm dan Putri min. 165 cm ;
4. Belum menikah dan belum memiliki anak ;
5. Berusia antara 18 – 25 tahun dan telah lulus SMA ;
6. Menguasai bahasa asing, minimal Bahasa Inggris ;

Apabila memiliki keterampilan lain yang terkait seperti membatik, akan memberikan nilai tambah.

pendaftaran dan informasi selengkapnya dapat diperoleh melalui situs www.putraputribatik.com dengan batas pendaftaran tanggal 29 Agustus 2011.

Sebagai Putra Putri Batik terpilih, siapapun generasi muda yang lolos harus mewakili warisan budaya Indonesia itu ke kancah internasional. Itu dilakukan guna membuat generasi muda lebih cinta dan bangga warisan budaya tersebut.

Agar lebih bisa memaknai perannya sebagai Putra Putri Batik, sejarah batik harus dikuasai para generasi muda yang terpilih. Sehingga mereka dapat didapuk oleh para desainer untuk mempromosikan batik ke dunia internasional dan dapat memberikan informasi yang akurat tentang batik kepada dunia internasional

Acara Malam puncak pemilihan putra putri batik sendiri rencananya akan digelar hari rabu, 28 September 2011 di Balai Kartini, Jakarta. Sebanyak 24 peserta Putra Putri Batik Nusantara 2011 unjuk kebolehan di malam keakraban untuk menjadi Duta Batik Nusantara 2011.

Yuk ikut melestarikan batik dengan memakai batik dalam segala suasana, klik Gue Pake Batik, Kenapa Ga???


 
Picture
Yayasan Batik Indonesia menggelar konferensi batik tingkat dunia untuk memperingati Hari Batik Nasional pada 2 Oktober 2011.

Rencana konferensi pada 28 September 2011 hingga 2 Oktober 2011 itu dilaporkan Ketua Yayasan Batik Indonesia Yultin Ginanjar Kartasasmita kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/9).

Menurut Yultin, Presiden Yudhoyono telah menyatakan kesediaannya untuk membuka konferensi internasional yang dirangkai dengan kegiatan pameran dan malam seni budaya menampilkan pagelaran busana berbahan kain batik hasil perancang nasional maupun mancanegara.

Selain itu, pameran batik juga menampilkan karya-karya maestro batik Indonesia, Iwan Tirta, untuk mengenang perancang busana yang meninggal pada Juli 2010 itu.

Dalam event ini juga akan diadakan lomba desain batik Indonesia yang menjadi bagian World Batik Summit atau Konferensi Batik Dunia. Ratusan karya batik mahasiswa dari seratus perguruan tinggi di seluruh Indonesia dipajang di Gedung Kementerian Pendidikan. Lomba ini diadakan untuk menarik minat generasi muda Indonesia pada budaya adiluhung batik.

Penilaian sendiri didasarkan pada karya dengan motif yang menunjukkan ide-ide baru sekaligus bermakna. Karya-karya ini akan diseleksi menjadi 10 karya terbaik yang akan dipatenkan. Pemenangnya sendiri berhak mendapatkan uang tunai Rp 10 juta.

sumber: Media Indonesia dan Liputan 6

Belanja Online Toko Pakaian Berkualitas dengan harga Paling Murah. www.grosirpasarklewer.com, Phone: 02717950017, HP : 0852 936 45655 . Pusat Kulakan Pakaian berlokasi di  Solo, Jawa Tengah menyediakan grosir baju, kaos, blus, busana muslim, batik, batik solo, batik pekalongan, batik jogja, batik printing, batik cap, batik tulis, sprei batik, seragam batik sekolah, seragam batik kerja, batik sarimbit, kain batik, kain panjang, kain jarit, gaun, kemeja, celana, jaket, bedcover, tas etnik, mukena, dll. Fashion style 2011,Fashion style 2012,Fashion Indonesia,Fashion Wanita,Pakaian Pria,Grosir Fashion,Grosir Baju,Grosir Pakaian,Grosir Kaos,Grosir Blouse,Grosir Jaket,Grosir Sprei,Grosir Tas Gaul,Grosir Tas Fashion,Grosir Tas Branded. Pasar Klewer merupakan 3 besar pusat textile besar di Indonesia selain Pasar Tanah Abang  dan ITC Mangga Dua. Melayani pengiriman seluruh Indonesia, Jakarta, Bandung, Surabaya, Pekalongan, Balikpapan, Pekanbaru, Makasar, Bali, dll.

Peluang Usaha di www.grosirpasarklewer.com selalu terbuka lebar buat Anda yang mau jadi pengusaha bidang fashion trendy, kami adalah toko online abaya muslim,baju import,baju import korean,baju murah,baju muslim,batik muslim,batik solo,batik yogya,belanja hemat,belanja murah,belanja online,busana muslim,butik batik,butik online,fashion grosir,fashion wanita,grosir baju murah,grosir batik,grosir kebaya,grosir metro tanah abang,grosir pakaian,grosir tanah abang,grosirtanahabang.com,jual online,kebaya modern,kebaya muslim,kebaya pernikahan,moslem fashion,pakaian muslim,pakaian wanita,pasar tanah abang,pembayaran online,pusat grosir tanah abang,stelan muslim,tanah abang,tanahabang.com,tanah abang jakarta,tanah abang online,tips aman,tips aman belanja online,toko online,transaksi online,artis,baju,batik,batik cap,batik jogja,batik pekalongan,batik printing,batik solo

Setiap hari selalu hadir dengan produk2 terbaru kami ada baju bagus,baju bali,baju batik modern,baju batik muslim,baju batik online,baju batik pria,baju batik wanita,baju cantik,blouse batik,blus batik,butik batik,desain baju batik,dress batik,gambar baju,batik,gambar batik,gaun batik,kemeja batik,model baju batik,model baju batik 2011,model baju batik modern,model baju batik muslim,model baju batik terbaru,model baju batik wanita,model batik 2011,model batik modern,model batik terbaru,motif batik,toko batik online,batik,batik bali,batik online


 
Picture
batik tasikmalaya.batik solo,batik jogja
Tasikmalaya memiliki batik khasnya sendiri. Sayangnya, batik Tasikmalaya kalah pamor dibanding batik asal Pekalongan dan Solo. Padahal, keelokan batik Tasikmalaya tak bisa dianggap sebelah mata.Lihat saja sekilas dan Anda pasti jatuh hati. Bagaimana tidak, warna-warna mencolok seperti merah, biru, dan hijau merupakan warna khas dari batik Tasikmalaya. Menurut Deden, perajin batik Tasikmalaya, ketiga warna cerah tersebut sejak lama menjadi ciri khas batik Tasikmalaya. Deden merupakan salah satu perajin di sentra batik Tasikmalaya yang terletak di Jalan Cigeureung, Kecamatan Cipedes, Tasikmalaya, Jawa Barat.

"Kita juga produksi warna juga sesuai permintaan pasar. Tapi kalau merah, biru, dan hijau ini ciri khas dari dulu, jadi selalu ada. Sekarang trennya itu warna ungu," ujarnya.

Deden adalah pemain lama di industri batik Tasikmalaya. Ia terkenal sebagai produsen terbesar di Cigeureung. Deden merupakan generasi kedua dari keluarga perajin batik Tasikmalaya.

"Ini sejak tahun 1950-an. Awalnya usaha bapak saya, Haji Asep. Masih rumahan lalu punya satu pabrik. Sekarang kita ada dua pabrik," tuturnya.

Beberapa ornamen klasik khas batik Tasikmalaya adalah lereng suling, sekar jagat, dan serat kayu. Ada pula ornamen-ornamen lainnya. Sebut saja ornamen bilik yang berbentuk seperti garis-garis berjejer dalam posisi horizontal berselingan dengan posisi vertikal.

Deden memproduksi batik dengan dua cara, yaitu batik tulis dan batik cap. Ia menceritakan perlu waktu dua minggu untuk menghasilkan batik tulis. Sementara batik cap hanya perlu sekitar dua hari. Oleh karena itu, batik tulis tentu saja lebih mahal harganya.

Deden biasa mengikuti pameran di Jakarta sehingga para pelanggannya pun tersebar di berbagai daerah. Jika Anda warga Jakarta, tenang saja ketika Anda mampir ke galeri Deden di Tasikmalaya, tetapi merasa tak menemukan apa yang Anda cari. Anda bisa memesan untuk model baju dengan kain tertentu yang Anda inginkan. Lalu ambillah pesanan saat Deden ikut serta pameran di Jakarta.

Memang, sering kali pelanggan menginginkan suatu model, tetapi tak merasa cocok dengan warnanya. Ada pula pelanggan yang naksir dengan suatu kain, tetapi tak tersedia dalam suatu bentuk baju jadi. Jangan lupa untuk mampir ke pabrik Deden. Mintalah pegawai di galeri untuk mengantarkan Anda ke pabrik sehingga Anda bisa melihat proses pembuatannya. Selain itu, Anda juga bisa minta diajarkan pembuatan batik.

"Gratis, kami tidak pungut bayaran untuk yang ingin coba belajar singkat. Kami sediakan kain seukuran sapu tangan untuk belajar membatik. Banyak rombongan yang datang kemari untuk berwisata batik. Ada juga yang individu," katanya.

Beberapa orang mengaku harga batik Tasikmalaya lebih mahal dibanding batik asal Pekalongan dan Solo.

"Bahan baku untuk batik Tasikmalaya masih ambil dari Pekalongan. Dulu di Tasikmalaya ada pabrik tekstil tapi lalu tutup," ujar Deden. Salah satu pegawainya, Bapak Aki, adalah mantan pekerja di pabrik tekstil tersebut. Sejak pabrik itu tutup, ia pun bekerja di usaha batik milik Deden.

"Saya sudah kerja di sini sejak tahun 1976, dari masih dipegang Haji Asep," kata Bapak Aki sambil sibuk mengecap batik.

Ia memang bertugas membuat batik cap. Bapak Aki mengaku di usianya yang  sudah tua, matanya mulai lemah. "Jadinya oleh Pak Deden saya ditugaskan untuk mengecap motif yang besar-besar saja. Kalau yang motif kecil saya susah lihatnya," ujarnya.

Sementara itu, di sudut lain pabrik batik milik Deden, tangan-tangan terampil ibu-ibu tua bagaikan menari di atas kain. Canting bergesekan dengan kain dan aroma lilin mengudara. Deden menjelaskan, ia sengaja mempekerjakan para ibu sepuh itu karena memang mereka ini yang terampil dalam membatik. "Mereka sangat teliti dan rapi," ujarnya. Sesekali terdengar riuh tawa para ibu yang saling bercanda. Dalam dekapan kain warna-warni, ibu-ibu sepuh itu laksana sedang bermain dalam taman batik.

sumber: kompas.com

 
Perhelatan Solo Batik Fashion kembali digelar untuk ketiga kalinya pada 14-16 Juli 2011. Setelah pada dua penyelenggaraan sebelumnya selalu dilakukan di Kawasan Ngarsopuro, untuk pergelaran kali ini dipindah ke Gladag, Solo, Jawa Tengah.

Ketua panitia Solo Batik Fashion, Djongko Raharjo, menyebut Gladag dipilih karena memiliki keunikan. Selain ada air mancur yang akan berwarna-warni ketika ditimpa sinar lampu pada malam hari, lokasi peragaan busana juga berada di bawah rerimbunan pohon berumur ratusan tahun.

“Yang juga berbeda dari sebelumnya adalah kami menampilkan karya desainer muda Solo yang saat ini sedang menimba ilmu fashion di luar negeri, seperti di Prancis, Singapura, dan Cina,” ujar Djongko kepada wartawan, Kamis, 7 Juli 2011. Dia berharap tampilnya desainer muda Solo akan mendorong anak muda lainnya menekuni desain batik.

Pada hari pertama acara yang digelar mulai pukul 19.00 WIB tersebut, akan ditampilkan batik rancangan 15 orang desainer, seperti Joko SSP, Rory Wardhana, dan Djongko Raharjo yang masing-masing akan menampilkan delapan koleksinya. Kemudian pada 15 Juli, giliran peragaan busana dari Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia Jawa Tengah dan Yogyakarta. “Juga ada rumah batik, seperti Danar Hadi dan Batik Keris, serta para desainer muda Solo,” katanya.

Di hari terakhir, ada peragaan kebaya dari komunitas pecinta busana nasional dan tradisional yang tergabung dalam Ratna Busana. Selanjutnya disusul peluncuran Ikatan Perancang Busana Surakarta yang saat ini sudah memiliki 13 anggota.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Surakarta, Budi Sartono, menyatakan Surakarta berusaha semakin memantapkan diri untuk menjadi ibu kota batik. Oleh sebab itu, rutin digelar beragam acara yang melibatkan unsur batik. “Selain Solo Batik Fashion, sebelumnya sudah ada Solo Batik Carnival,” ujarnya pada kesempatan yang sama.

Dia berharap nantinya Surakarta bisa menjadi tolok ukur tren dan perkembangan batik di Indonesia. Karenanya, pihaknya terus berupaya mengangkat potensi batik di Surakarta. Sebelum penyelenggaraan Solo Batik Fashion, akan didahului dengan lomba foto batik pada 10 Juli dan lomba top model batik pada 12 Juli.

tempointeraktif

 
Picture
Batik Kauman Solo Indonesia (Kaoeman) merupakan sebuah perkampungan batik yang tentu saja menjadi suatu kawasan penghasil batik dimana masyarakatnya dominan memproduksi batik. Terdapat 3 bentuk/jenis motif batik yang dihasilkan di Kampung Batik Kauman yaitu :

1. batik klasik motif pakem (batik tulis),

2. batik murni cap,

3. model kombinasi antara tulis dan cap.

Baju Batik klasik motif pakem (batik tulis) merupakan motif unggulan Kampung Wisata Batik Kauman Solo karena merupakan motif yang selalu dipakai oleh para keluarga Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang mana keahlian membatik di kampung kauman merupakan keahlian diturunkan dari keluarga kasunanan sendiri kepada masyarakat Kauman.

Kampung Batik Kauman Solo sangat erat kaitannya dengan sejarah perpindahan Kraton Kartosuro ke Desa Solo yang kemudian berubah nama menjadi Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Kampung yang semula berisi lapisan masyarakat alim-ulama, penghulu tafsir anom, ketip, modin, suronoto, dan kaum (abdi dalem). Para abdi dalem inilah yang mendapat keahlian dari ajaran membatik secara khusus dari Kraton Kasunanan terutama untuk keahlian membatik selendang/jarik yang berkembang ke jenis batik lainnya. Tradisi batik kauman mewarisi secara langsung inspirasi membatik dari Ndalem Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

 
Picture
Esmod, sebuah sekolah mode terkenal yang diakui oleh para profesional, kembali menggelar Esmod Fashion Festival. Untuk memeriahkan event ini, Danar Hadi turut ambil bagian memamerkan koleksinya di atas runway.

Dengan pergelaran The Glory of Batik, Danar Hadi mengukuhkan konsistensinya mendukung perkembangan industri fesyen Indonesia. Di antaranya secara berkesinambungan bekerjasama dengan desainer-desainer top Tanah Air seperti Ghea S Panggabean, Oscar Lawalata, Sapto Djojokartiko, Hutama Adhi, Didi Budiharjo. Dalam acara Esmod Fashion Festival 2011 Danar Hadi turut mendukung lahirnya generasi baru dalam dunia fesyen Indonesia.

"Temanya sama seperti grand fashion show kita, The Glory of Batik. Diambil dari buku kedua kita yang baru saja keluar di seluruh dunia. Di buku itu terdapat 300 dari 10 ribu batik kuno Danar Hadi di Solo. Dari 300 itu masterpiece semua yang penuh legenda atau koleksi yang hilang. Makanya dari bentuk-bentuk itu diangkat dalam acara ini," kata Hosie Mitchel Hutabarat Marketing Manager Communication Danar Hadi Group saat konferensi pers di Pacific Place, Jakarta, Selasa (21/6/2011). 

Event ini sangat penting bagi Danar Hadi untuk regenerasi desainer Indonesia terus berjalan dan yang paling penting desainer Indonesia di masa mendatang mau terus mengolah warisan budaya Indonesia seperti batik, tenun, dan sebagainya. Apalagi, Danar Hadi kini telah bertransformasi menjadi fashion batik.

"Selama ini Danar Hadi lebih terkenal dengan batik, old fashion. Jadi dengan memperkenalkan Danar Hadi tidak sekadar batik, tapi fashion batik," papar pria berkacamata ini.

Fashion batik merupakan langkah untuk mengembangkan style sehingga selalu terlihat up-to-date tanpa harus melupakan ciri khas budaya batik Indonesia. Koleksi ini juga merupakan peningkatan pelayanan kepada para pelanggan sehingga mendapat pilihan produk yang lebih stylish.

"Danar Hadi bertransformasi dari yang kuno ke modern dengan harganya yang lebih terjangkau. Warna-warna juga lebih cerah. Serta semua warisan daerah kita angkat, seperti di Bandung kita angkat batik Jawa Barat, di Sumatera kita angkat batik Sumatera," imbuhnya.

Dalam pergelaran The Glory of Batik, Danar Hadi mempersembahkan Danar by Danar Hadi karya Oscar Lawalata, dan Sapto Djojokartiko. Kedua perancang kelulusan Esmod ini menampilkan berbagai ragam material batik karya Danar Hadi yang memukau dalam motif dan warna, dan ditujukan untuk para remaja, wanita muda, dan dewasa.

"Dalam pergelaran malam ini kita mengenalkan Oscar Lawalata dan Sapto Djojokartiko," tutupnya.

Sebanyak 20 rancangan Danar by Danar Hadi dipamerkan dalam ajang Esmod Fashion Festival. (ferd)(uky)
sumber: okezone.com
 
Picture
Pasar Klewer merupakan salah satu pasar batik terbesar di Indonesia. Pasar ini terletak di dekat Keraton Kasunanan dan di seberang Masjid Agung Surakarta.

Pasar Klewer pada awalnya  berfungsi sebagai tempat pemberhentian kereta. Masyarakat pun memanfaatkannya sebagai tempat untuk menjual berbagai macam produk kepada para penumpang hingga akhirnya terkenal dengan nama Pasar Slompretan. Kata slompretan berasal dari slompret (terompet) karena suara kereta yang akan berangkat mirip dengan suara terompet ditiup.

Pasar Slompretan ini juga dijejali dengan pedagang kecil yang menjual tekstil khususnya batik. Para pedagang ini menjajakan batiknya dengan cara dipanggul di pundak, sehingga batiknya terlihat berkleweran atau berjuntaian. Seiring dengan perjalanannya, pasar ini kemudian lebih terkenal dengan nama Pasar Klewer.

Pada tahun 1970an, pasar ini dibangun menjadi sebuah bangunan permanen berlantai dua yang cukup luas. Pembeli juga akan lebih leluasa berbelanja karena pasar dengan lebih dari dua ribu unit kios ini memiliki tangga-tangga yang cukup luas sehingga tidak ada kesan berdesak-desakan.
Pusat Grosir Batik dan Tekstil Murah

Menyusuri lorong-lorong yang cukup lebar dari satu blok ke blok yang lainnya, beragam jenis pakaian berbahan batik seolah memanggil pengunjung untuk membelinya. Mulai dari jenis kebaya, kain, baju resmi, hingga kaos batik, daster, blouse cantik dan pakaian anak-anak. Tak hanya batik Solo, pasar ini juga memiliki koleksi batik Banyumas, Pekalongan, Madura, Yogyakarta, dan lain-lain. Anda dapat dengan mudah menemukan batik cap seharga belasan ribu maupun batik tulis kualitas terbaik dengan harga lebih murah dari pada butik-butik terkenal. Kemahiran menawar akan sangat membantu mendapatkan harga terbaik. Tak hanya dijual eceran, kebanyakan kios juga melayani pembelian grosir dengan harga yang jauh lebih murah.

Naik ke lantai dua, Anda akan menemukan aneka jenis tekstil, seperti seragam sekolah, kaos, jaket, dasi, kain bahan katun hingga sutra. Uniknya, di pasar ini juga terdapat beberapa orang penjahit yang siap menyulap kain yang baru saja Anda beli menjadi jenis pakaian yang Anda inginkan dalam waktu kurang dari satu hari.

Lelah berbelanja mengelilingi pasar tekstil ini, Anda bisa berjalan ke depan ataupun samping pasar. Berbagai warung makanan siap menjadi tempat melepas lelah sekaligus mencicipi aneka makanan khas Solo. Nasi pecel, nasi liwet, tengkleng, timlo, es dawet, es gempol dan berbagai jenis makanan dan minuman lainnya siap menjadi penawar dahaga Anda.


 
Picture
Baju Batik Modern, batik cinta, batik jogja, batik solo, buka toko baju, buka toko pakaian, cara membuka toko baju, cinta batik, Grosir Tanah Abang, jogja batik, kain batik | Tagged batik cinta, membuka toko baju, solo batik, toko pakaian, usaha toko baju, usaha toko pakaian, wisata kampung batik, wisata kampung batik kauman, wisata kampung batik laweyan, wisata solo
Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.

Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.

Perkembangan Batik di Indonesia
Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Pembatikan di Jakarta
Pembatikan di Jakarta dikenal dan berkembangnya bersamaan dengan daerah-daerah pembatikan lainnya yaitu kira-kira akhir abad ke-XIX. Pembatikan ini dibawa oleh pendatang-pendatang dari Jawa Tengah dan mereka bertempat tinggal kebanyakan didaerah-daerah pembatikan. Daerah pembatikan yang dikenal di Jakarta tersebar didekat Tanah Abang yaitu: Karet, Bendungan Ilir dan Udik, Kebayoran Lama, dan daerah Mampang Prapatan serta Tebet.

Jakarta sejak zaman sebelum perang dunia kesatu telah menjadi pusat perdagangan antar daerah Indonesia dengan pelabuhannya Pasar Ikan sekarang. Setelah perang dunia kesatu selesai, dimana proses pembatikan cap mulai dikenal, produksi batik meningkat dan pedagang-pedagang batik mencari daerah pemasaran baru. Daerah pasaran untuk tekstil dan batik di Jakarta yang terkenal ialah: Tanah Abang, Jatinegara dan Jakarta Kota, yang terbesar ialah Pasar Tanah Abang sejak dari dahulu sampai sekarang. Batik-batik produksi daerah Solo, Yogya, Banyumas, Ponorogo, Tulungagung, Pekalongan, Tasikmalaya, Ciamis dan Cirebon serta lain-lain daerah, bertemu di Pasar Tanah Abang dan dari sini baru dikirim kedaerah-daerah diluar Jawa. Pedagang-pedagang batik yang banyak ialah bangsa Cina dan Arab, bangsa Indonesia sedikit dan kecil.

Oleh karena pusat pemasaran batik sebagian besar di Jakarta khususnya Tanah Abang, dan juga bahan-bahan baku batik diperdagangkan ditempat yang sama, maka timbul pemikiran dari pedagang-pedagang batik itu untuk membuka perusahaan batik di Jakarta dan tempatnya ialah berdekatan dengan Tanah Abang. Pengusaha-pengusaha batik yang muncul sesudah perang dunia kesatu, terdiri dari bangsa cina, dan buruh-buruh batiknya didatangkan dari daerah-daerah pembatikan Pekalongan, Yogya, Solo dan lain-lain. Selain dari buruh batik luar Jakarta itu, maka diambil pula tenaga-tenaga setempat disekitar daerah pembatikan sebagai pembantunya. Berikutnya, melihat perkembangan pembatikan ini membawa lapangan kerja baru, maka penduduk asli daerah tersebut juga membuka perusahaan-perusahaan batik. Motif dan proses batik Jakarta sesuai dengan asal buruhnya didatangkan yaitu: Pekalongan, Yogya, Solo dan Banyumas.

Bahan-bahan baku batik yang dipergunakan ialah hasil tenunan sendiri dan obat-obatnya hasil ramuan sendiri dari bahan-bahan kayu mengkudu, pace, kunyit dan sebagainya. Batik Jakarta sebelum perang terkenal dengan batik kasarnya warnanya sama dengan batik Banyumas. Sebelum perang dunia kesatu bahan-bahan baku cambric sudah dikenal dan pemasaran hasil produksinya di Pasar Tanah Abang dan daerah sekitar Jakarta.
Pembatikan di Luar Jawa
Dari Jakarta, yang menjadi tujuan pedagang-pedagang di luar Jawa, maka batik kemudian berkembang di seluruh penjuru kota-kota besar di Indonesia yang ada di luar Jawa, daerah Sumatera Barat misalnya, khususnya daerah Padang, adalah daerah yang jauh dari pusat pembatikan dikota-kota Jawa, tetapi pembatikan bisa berkembang didaerah ini.

Sumatera Barat termasuk daerah konsumen batik sejak zaman sebelum perang dunia kesatu, terutama batik-batik produksi Pekalongan (saaingnya) dan Solo serta Yogya. Di Sumatera Barat yang berkembang terlebih dahulu adalah industri tenun tangan yang terkenal “tenun Silungkang” dan “tenun plekat”. Pembatikan mulai berkembang di Padang setelah pendudukan Jepang, dimana sejak putusnya hubungan antara Sumatera dengan Jawa waktu pendudukan Jepang, maka persediaan-persediaan batik yang ada pada pedagang-pedagang batik sudah habis dan konsumen perlu batik untuk pakaian sehari-hari mereka. Ditambah lagi setelah kemerdekaan Indonesia, dimana hubungan antara kedua pulau bertambah sukar, akibat blokade-blokade Belanda, maka pedagang-pedagang batik yang biasa hubungan dengan pulau Jawa mencari jalan untuk membuat batik sendiri.

Dengan hasil karya sendiri dan penelitian yang seksama, dari batik-batik yang dibuat di Jawa, maka ditirulah pembuatan pola-polanya dan ditrapkan pada kayu sebagai alat cap. Obat-obat batik yang dipakai juga hasil buatan sendiri yaitu dari tumbuh-tumbuhan seperti mengkudu, kunyit, gambir, damar dan sebagainya. Bahan kain putihnya diambilkan dari kain putih bekas dan hasil tenun tangan. Perusahaan batik pertama muncul yaitu daerah Sampan Kabupaten Padang Pariaman tahun 1946 antara lain: Bagindo Idris, Sidi Ali, Sidi Zakaria, Sutan Salim, Sutan Sjamsudin dan di Payakumbuh tahun 1948 Sdr. Waslim (asal Pekalongan) dan Sutan Razab. Setelah daerah Padang serta kota-kota lainnya menjadi daerah pendudukan tahun 1949, banyak pedagang-pedagang batik membuka perusahaan-perusahaan/bengkel batik dengan bahannya didapat dari Singapore melalui pelabuhan Padang dan Pakanbaru. Tetapi pedagang-pedagang batik ini setelah ada hubungan terbuka dengan pulau Jawa, kembali berdagang dan perusahaanny a mati.

Warna dari batik Padang kebanyakan hitam, kuning dan merah ungu serta polanya Banyumasan, Indramajunan, Solo dan Yogya. Sekarang batik produksi Padang lebih maju lagi tetapi tetap masih jauh dari produksi-produksi dipulau Jawa ini. Alat untuk cap sekarang telah dibuat dari tembaga dan produksinya kebanyakan sarung.
Proses pembuatan batik
Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.

Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari : pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.

Jadi kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.

Batik Pekalongan
Meskipun tidak ada catatan resmi kapan batik mulai dikenal di Pekalongan, namun menurut perkiraan batik sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800. Bahkan menurut data yang tercatat di Deperindag, motif batik itu ada yang dibuat 1802, seperti motif pohon kecil berupa bahan baju.

Namun perkembangan yang signifikan diperkirakan terjadi setelah perang besar pada tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram yang sering disebut dengan perang Diponegoro atau perang Jawa. Dengan terjadinya peperangan ini mendesak keluarga kraton serta para pengikutnya banyak yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah – daerah baru itu para keluarga dan pengikutnya mengembangkan batik.

Ke timur batik Solo dan batik Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulungagung hingga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke arah Barat batik berkembang di Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon dan Pekalongan. Dengan adanya migrasi ini, maka batik Pekalongan yang telah ada sebelumnya semakin berkembang.

Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah Pekalongan kota dan daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.

Musium batik Pekalongan
Perjumpaan masyarakat Pekalongan dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu dan Jepang pada zaman lampau telah mewarnai dinamika pada motif dan tata warna seni batik.

Sehubungan dengan itu beberapa jenis motif batik hasil pengaruh dari berbagai negara tersebut yang kemudian dikenal sebagai identitas batik Pekalongan. Motif itu, yaitu batik Jlamprang, diilhami dari Negeri India dan Arab. Lalu batik Encim dan Klengenan, dipengaruhi oleh peranakan Cina. Batik Belanda, batik Pagi Sore, dan batik Hokokai, tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang.

Perkembangan budaya teknik cetak motif tutup celup dengan menggunakan malam (lilin) di atas kain yang kemudian disebut batik, memang tak bisa dilepaskan dari pengaruh negara-negara itu. Ini memperlihatkan konteks kelenturan batik dari masa ke masa.

Batik Pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang sepenuhnya pada ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha bermodal besar. Sejak berpuluh tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik Pekalongan dikerjakan di rumah-rumah. Akibatnya, batik Pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan yang kini terbagi dalam dua wilayah administratif, yakni Kotamadya Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan.

Pasang surut perkembangan batik Pekalongan, memperlihatkan Pekalongan layak menjadi ikon bagi perkembangan batik di Nusantara. Ikon bagi karya seni yang tak pernah menyerah dengan perkembangan zaman dan selalu dinamis. Kini batik sudah menjadi nafas kehidupan sehari-hari warga Pekalongan dan merupakan salah satu produk unggulan. Hal itu disebabkan banyaknya industri yang menghasilkan produk batik. Karena terkenal dengan produk batiknya, Pekalongan dikenal sebagai KOTA BATIK. Julukan itu datang dari suatu tradisi yang cukup lama berakar di Pekalongan. Selama periode yang panjang itulah, aneka sifat, ragam kegunaan, jenis rancangan, serta mutu batik ditentukan oleh iklim dan keberadaan serat-serat setempat, faktor sejarah, perdagangan dan kesiapan masyarakatnya dalam menerima paham serta pemikiran baru.

Batik yang merupakan karya seni budaya yang dikagumi dunia, diantara ragam tradisional yang dihasilkan dengan teknologi celup rintang, tidak satu pun yang mampu hadir seindah dan sehalus batik Pekalongan.


 
Picture
Batik sebagai asset budaya dan sebagai penunjang ekonomi rakyat memang harus seiring sejalan. Geliat batik benar2 terasa dikota Solo, ini bisa dilihat dengan gairah para usahawan batik yang berada di Kampoeng Batik Laweyan dan yang di Kampung Wisata Batik Kauman. Bapak Gunawan Setiawan, Ketua Paguyuban Usahawan Batik Kauman yang sekaligus pemilik Gallery Batik Gunawan Setiawan bersama kawan2 nya menjelaskan kemajuan pesat tentang jumlah UKM batik di kampungnya itu, yang sekarang telah mencapai 44 ukm.

Masing2 UKM punya ciri khas masing2, mulai dari yang cuma sebagai kepanjangan usaha dari pengrajin, kemudian ada yang memang kuat modalnya & memang mem-perkerjakan pengrajin, hingga yang menjual khusus batik tulis, batik cap , motif pakem sampai dengan yang kontemporer.

Lorong2 Kampung Kauman benar2 terasa hidup, walau utamanya batik, tapi usaha lain pun tak kalah ikut meriah, seperti mereka yang berjualan baju muslim & kerudung, warung makan sampai homestay. Cakra homestay milik Bapak Bintoro cukup menarik sebagai tempat menginap jika kita berada di Solo, homestay ini bukan hanya sekedar tempat menginap saja, disini untuk tamunya diberi kesempatan untuk belajar menabuh gamelan dan juga belajar mengenai karawitan.

Kejayaan batik diharapkan bisa kembali mencuat dan mendunia, batik itu memang asli Indonesia bukan milik negara lain, ini yang seharusnya kita banggakan. Kita harus bangga dengan batik dan bangga memakainya sehari2.

Sudahkah anda memakai batik ?



 
Grosir Baju Murah